Percakapan dengan dua orang sahabat karib petang ini membuat saya
menyadari seuatu tentang kehidupan. Bahwa sebenarnya yang harus saya
lakukan adalah menyederhanakan kehidupan ini.
Mereka bilang saya keras kepala, tipikal perempuan yang selalu gak mau kalah, apalagi ketika saingan sama lawan jenis. Hal itu didukung
oleh sifat mandiri yang berlebihan, aktif yang terlalu keaktifan,
membuat saya seolah terlihat strong walau hati sebenarnya mudah rapuh.
Membuat hati yang ingin mendekati menjadi ragu, sebab saya terlalu
complicated.
Ini yang paling saya sukai, percakapan dengan lawan jenis. Di sini
mereka tidak terlalu memikirkan perasaan ketika berpendapat, jujur-apa
adanya. Mereka menganalisis, sebab apa yg membuat saya masih sendiri
sampai saat ini. Cukup banyak dan harus saya akui benar2 mengena. Mereka
benar.
Kuncinya adalah menyederhanakan. Jika saya terlalu sering mengexpose
bagaimana saya bergaul dengan mayoritas lawan jenis, sederhanakanlah
dengan memilih mana yg benar2 teman baik dan cobalah untuk berteman baik
dengan sekumpulan perempuan.
Jika saya terlalu sering hidup ‘enak’, walaupun secara tak sengaja melakukannya karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan, maka sederhanakanlah dengan tidak perlu membuat orang lain tahu makan apa kamu hari ini atau dimana kamu berada sekarang.
Jika saya seringkali merasa resah dengan out look, bagaimana saya harus menata rambut, memakai make up, hanya untuk mendapat perhatian, sederhanakanlah dengan menjadi diri saya sendiri
Jika saya terlalu sering ikut campur urusan orang lain, sampai terkadang mengorbankan diri saya sendiri, maka sederhanakanlah dengan cukup peduli ambil batasan dalam masuk kedalam perasaan orang lain.
Jika saya terlalu gengsi untuk meminta / berkata sesuatu, maka sederhanakanlah dengan menurunkan ego.
Karena kalau jodoh itu tidak rumit, dan setara. Jangan pernah menolak
untuk berubah demi seseorang yang kita cintai. Tak ada salahnya untuk
mengalah, karena hati pada dasarnya sederhana.
Sama seperti laki-laki. Laki-laki yang baik (berkaca dari 2 sahabat
karibku) adalah mereka yang mencari kesederhanaan. Perempuan yang mampu
membuat hati mereka nyaman, yang bisa mereka lindungi, perempuan yang
membuat sosoknya menjadi seorang laki2 penjaga, perempuan yang membuat
hari-hari mereka ringan, mudah, perempuan yang membuat mereka rela
menaruhkan ego, perempuan yang sederhana.
“Perempuan seperti kamu sih, bukannya tidak ada yang menyukai, tapi
laki-laki itu ragu untuk mendekat, ragu untuk bertindak. Karena kamu
terlalu dominan, makanya sederhanakan”
Sederhana bukan berarti minoritas. Sederhana itu cukup, tidak kurang
dan tidak lebih. Termasuk bagaimana kamu berfikir tentang masa depan.
Sederhanakan, kalau jodoh tidak rumit.
No comments:
Post a Comment