counters

Wrong Story (Just a little)


Dirimu ! Diriku !


Belum habis tawaku setiap kali melihat es em es yang dulu walaupun itu hanya sekedar sms ledekan. Rasanya sangat sulit meminta mua untuk tetaplah meledekku, meskipun aku harus dibilang gila karena hanya dengan melihat hape aku bisa tersenyum sendiri. Dan, aku hanya bisa membalas dengan kalimat hulu, dasar ato xixix, sambil memberi sedikit kode agar kamu terus mengirimiku sms.  Aku belum bercerita bagaimana awan mendung di duniaku telah terhapus ketika berkenalan denganmu, namun kau sendiri yang menambahkan awan hitam dan petir ketika aku mulai ingin membagi cerita-cerita ajaib bersamamu. Bukan kauyang merusaknya, tapi harapanku yang terlalu tinggi padamu membuat semua berubah jadi berbeda. Aku ketakutan terperangkap dalam rasa ini..
Setiap kali, aku menunggu sms dr kamu. Dan, saat suana itu tercipta, rasanya aku ingin waktu terhenti.. Aku tak tahu selama ini kamu menganggapku apa. Semua kata yang menyentuh relung hatiku itu telah terlontar, di sini kurasakan dirimu yang berbeda. 

Semakin kamu bersikap seperti itu,Tuan. Semakin aku menyukaimu. Aku tak ingin menjauhimu, meskipun luka mulai diam-diam tergores di hatiku. Setiap kali aku berusaha tidak menyukaimu, rasa itu hilang seketika.Setiap kali aku memilih pergi, tiba-tiba kamu hadir dengan kalimat seolah ratu sejagad, yang harus dibahagiakan walaupun hanya satu hari dengan sms ledekanmu. Setiap kali aku ingin melupakanmu, saat itu juga kau mengingatkanku pada hal-hal yang pernah kita lalui. Aku tak tahu,tuan, perasaan ini namanya apa, yang jelas aku sangat ketakutan. Takut kamu akan melirik yang lain jika hingga saat ini aku tak menanyakan status dan kejelasan.

Lalu aku pernh menegaskan, bahwa aku tak ingin terjebak pada status yang menyakitiku hari ini juga esok hari. Tapi, kamu hadir dengan membawa energi baru, sisa-sisa panas yang kaubawa dari bulan, menyentuh lembut dahiku yang sedingin besi; rasanya terlalu munafik jika aku menolak perhatian dan kebaikanmu. Namun, aku tak tahu bahwa segala sentuhan sederhana itu bisa menimbulkan perasaan lain, perasaan takut kehilangan, perasaan ingin memilikimu seutuhnya, perasaan ingin dijadikan satu-satunya olehmu.

Berkali-kali kutatap dirimu setiap kali kamu ucapkan kata apapun, dan aku terbuai oleh nyanyian itu. Semua yang kaulakukan membuatku semakin berharap terlalu tinggi, aku takut jatuh sendirian dan kau tak menungguku jatuh di bawah sana. Aku takut kamu sedang berusaha menerbangkanku dengan sayapmu, lalu kelak di atas langit sana, kau biarkan aku mengepakkan sayapku sendiri yang masih kecil dan tak tahu caranya menggerakan udara di sekitar sayap-sayap kecilku. Aku takut semua hal sedih itu terjadi justru di saat aku sedang sangat tak ingin kehilanganmu,Tuan.

Anggaplah aku ini halte.Tuan,dan kauadalah bus yang berlalu-lalang, datang dan pergi, singgah dan menetap; untuk mencari-cari keuntungan yang bisa kaudapatkan. Katakan saja aku ini payung, yang hanya kaubuka ketika cuaca terlihat mendung, yang rela membasahi tubuhnya demi membuat tubuhmu kering. Bayangkan saja aku ini gadis kecil yang tak tahu apa-apa, yang melihat pria sederhana dan humoris, pria yang setiap selesai bertemu selalu memunculkan harapan baru, rindukan, pria yang entah bagaimana bisa membuat gadis itu takut pada rasa kehilangan.

Aku sedang ada di titik sangat menyukaimu. kamu berjalan menghampiriku, dan bersedia menjadi-- obat penenangku...

No comments:

Post a Comment