INI SEBUAH KESALAHAN ! Aku terlalu menjatuhkan diriku dalam pesonamu
terlalu jauh. Aku akan mengakhiri semua sekarang. Patah hati ? Enggak.
Akhir-akhir ini aku memang terlalu gila membiarkan diriku hanyut dengan
perasaan yang tak wajar. Gila ? Bodoh ? Iya aku memang seperti itu. Aku
selalu gagal memagari perasaanku padamu. Aku tak akan terus melangkah
maju, aku akan perlahan mundur kembali ke duniaku sendiri. Aku akan
menikmati hari-hari ku. Kamu :) Terima
kasih sudah hadir di kehidupanku. Menyesal ? Enggak :)
Setidaknya aku mendapatkan pelajaran baru, aku memang bodoh, untuk
kesekian kalinya aku kembali jatuh pada lubang yang sama. Entahlah
sepertinya dunia ini tak berpihak dengan perasaanku.
Cinta ? Apakah benar-benar ada ? Hum :3 Mungkin aku menjadi bermakna
bukan ketika cinta menghampiriku, tapi aku merasa sudah bermakna sejak
berharap cinta menghampiriku. Karena apa yang lebih bermakna dalam hidup
kecuali sebuah harapan. Tapi aku sudah lelah, aku telah sampai dimana
aku menoleh dan menyadari aku tidak akan pernah menemukan apa-apa, dan
aku tidak akan mungkin menghabiskan masa ku dengan berpura-pura
bahagia. Aku memang memiliki mimpi. Namun aku akan mundur dan
membuangnya, aku bodoh berfikiran kamu milikku, dan nyatanya bukan :) Berlebihan ? Alay ? Sepertinya akhir-akhir ini aku menjadi seperti itu.
Aku jadi ingat skenario dalam film "Ketika Tuhan Jatuh Cinta"
Berkali-kali sudah kudapati, bahwa rasa ini begitu menikamku. Memendam
itu sangat menyakitkan untukku. Melihatmu aku mampu untuk tersenyum,
namun disaat bersamaan aku juga mampu hening dan diam. Luka ini begitu
dalam hingga pasir pun tak dapat berkata apapun hingga tangan tak mampu
bergerak. Aku benar-benar sadar sekarang, bahwa hidup ini sebuah
kejutan, kadang dunia ini mendukung dan sebaliknya kadang dunia tak mau
menoleh ke arahku. Biarlah, yang penting aku bisa menghadapi dan
menjalani kehidupan yang penuh kejutan ini.
Langit masih biru, sejak pertama kali diciptakan. Sepertinya namamu pun
tak mau kalah, namamu masih tersimpan di hati sejak waktu mempertemukan.
Mungkin hanya namamu bukan dirimu :) Sepertinya aku akan menjadi
sebait puisi yang kesepian. Tau kenapa ? Karena dirimu yang
kusanjung-sanjung tak memiliki arti bahasa hati. Sudahlah :) Aku tak
pernah menyesali sebuah keadaan, aku semakin banyak tahu ketika aku
mampu menyelesaikan perjalanan ini, aku menjadi banyak tahu arti
menghargai perasaan orang lain, menghargai perasaanku, menghargai waktu
yang sudah membuatku gila.
Mungkin memang tak akan ada lagi "Hanya sebuah cerita tentang dirimu" tapi
percayalah aku sungguh bahagia, kau sungguh berharga sampai kapanpun.
Aku percaya walaupun itu bukan kamu karena aku memutuskan untuk mundur,
aku akan tetap melanjutkan perjalananku dan seseorang akan datang ketika
waktu, tempat dan keadaan yang tepat untuk diriku, dirimu, dan mereka
semua yang masih menunggu.
No comments:
Post a Comment