Terinspirasi dari tulisan seorang dosen…
“Manusia tidak ada yang sempurna”, pepatah ini bukanlah sebuah
pembelaan diri. Kesempurnaan hidup tak akan pernah kita dapatkan. Ada
saja kurangnya, ada saja cacatnya.
Mendapatkan jodoh yang ideal, misalnya, yang hanya ada di dalam
dongeng-dongeng. Yang selalu diakhiri dengan pangeran dan putri menikah,
dan mereka hidup bahagia selama2nya. Yang ideal itu tidak akan pernah
ada. Ada saja kurangnya. Karenanya perlu direvisi. Pangeran dan putri
menikah, mereka kadang2 mendapat nikmat lalu bersyukur, kadang2 mendapat
musibah lalu bersabar. Mereka hidup dalam taat lagi istiqomah, sampai
wafat khusnul khotimah baru mereka bahagia disisi-Nya. Mengutip kata2 Salim A. Fillah.
Sekalipun seromantis2nya seperti dalam kisah Layla dan Majnun atau
Romeo dan Juliet yang menampilkan betapa idealnya mereka. Andai saja
Layla dan Majnun atau Romeo dan Juliet sampai menikah, mereka
akan tahu banyak masalah dalam rumah tangga dan mereka akan bertengkar.
Maka, lebih penting untuk mencintai wanita yang kau nikahi daripada
menikahi wanita yang kau cintai. Mengutip kata2 Dr. Zakir Naik.
Maka dibalik kekurangan ada kelebihan. Jadi kelebihan itu diciptakan oleh Allah untuk menutupi kelemahan.
Ada sebuah kisah bijak yang menceritakan seorang pujangga, Khalil Gibran. Begini kisahnya.
Suatu hari, Khalil Gibran bertanya kepada gurunya:
“Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup..?”
Sang Guru: “Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga
yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali ke belakang..!”.
Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, Khalil Gibran kembali
dengan tangan hampa, lalu Sang Guru bertanya: “Mengapa kamu tidak
mendapatkan bunga satu pun…???”
Gibran: “Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya, tapi aku tidak
memetiknya, karena aku pikir mungkin yang di depan pasti ada yang lebih
indah. Namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang
aku lihat tadi adalah yang TERINDAH, dan aku pun tak bisa kembali ke
belakang lagi..!”
Sambil tersenyum, Sang Guru berkata: “Ya, itulah hidup.. semakin
kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah
mendapatkannya, “Karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah
ada, yang ada hanyalah keikhlasan hati kita utk menerima kekurangan.
Allah menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangan masing2.
Tidak usah berkecil hati, tidak usah malu dengan kekurangan pada diri.
Pasti ada kelebihan yang mungkin tidak tampak sekarang, tapi muncul
suatu hari nanti.
No comments:
Post a Comment