counters

Vitamin A, B dan K

Ok gais sekarang aku mau cerita tentang kesehatan nih.
Seperti pepatah "MENSANA CORPORESANO"
Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. (Nek ra salah)

Hidup itu harus seimbang seperti Yin dan Yang. Ada Hitam dan Putih. Ya pokoknya harus seimbang deh
Nah, ngomongin soal seimbang, kalo dalam bidang makanan kita mengenal istilah 4 sehat 5 sempurna 6 kekenyangan heheh yang ke -6 ga ikut ko.
Nah dalam rumus 4 sehat 5 sempurna tadi pasti ada makan yang harus mengandung vitamin. 
Nah selesai juga prolognya, sekarang kita bakalan bahas tentang vitamin.

Pertama, Vitamin itu ada 6 yaitu A, B, C, D, E dan K (kenapa gak F yah? Anda tanya kenapa? Ya penginnya K)
Tapi aku cuma bahas vitamin A aja, tapi ini tu vitamin yang bener-bener mujarab, dan jadi pegangan hidup kita umat Islam loh (mulai lebai). Iya itu menurut aku sih, karna vitamin A versi aku tu adalah AL QUR'AN.
Yup, lebih tepatnya Al Qur'an dan Hadist. Yup, pertama kali dari Al Qur'an Nabi Muhammad aja pertama kali diperintahkan untuk membaca (dalam surat Al Alaq). Ingat juga kan Rosulullah SAW sering kali mengingatkan kita untuk berpegang teguh pada tali agama, pada Al Qur'an seperti dalam surat berikut :

تَرَكْتُ فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا مَسَكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ نَبِيّهِ. مالك، فى الموطأ

Dari Katsir bin Abdillah, dari ayah nya dari kakeknya r.a, ia berkata sesungguhnya Rosululloh SAW, bersabda : Kutinggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat apabila kamu berpegang teguh kepada keduaya, yaitu : Kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya". (HR. Malik dalam Al-Muwaththa’ juz 2)

Nah makanya sekarang aku berusaha rajin konsumsi vitamin A tiap habis shalat biar bisa jadi habbit layaknya orang mandi 2 kali sehari.

Kedua, Vitamin B. nah yang B ini baik baut, eh buat fisik kita gais. Iya biar ga kegemukan alias obesitas dan ga juga kekurusan alias kwasiorkor. Ini nih yang lumayan sulit soalnya waktunya susah. Penginnya sih tiap hari biar nih badan kaya si sexy Angelina Jolie menurut aku heheh tapi ya pelan pelan lah sekarang aku coba untuk berolahraga setidaknya seminggu sekali dengan cara sepedaan gais. Ngomongin sepeda sebenernya kangen banget suasana Jogja, setiap sudut kota yang aku lewatin bersama sepedaku. huhuhuhu.


Ketiga, vitamin K, yaitu KOMUNIKASI
Yup biar hidup kita seimbang kita juga perlu jaga komunikasi, baik komunikasi vertikal maupun horizontal. Komunikasi kepada Tuhannya, keluarga, saudara, sahabat, teman dan calon suami hehehe.
Jadi kita harus jaga komunikasi yah biar ga putus.

Nah sekian dulu postingan aku buat cerita hari ini. Tulisan ini kepikiran semalem jadi biar ga lupa langsung aku tulis deh.

Arigatou

Entahlah kamu orang Jepang atau kamu masih ada keturunan orang Jepang.
Arigatou Wahyudi Ariga.
Kadang aku merasa sangat yakin kalau kamu tu punya rasa yang sama dengan aku. Dalam beberapa hal kamu bisa dengan mudah menceritakan apa yang terjadi sama kamu.
Entahlah... tapi aku tak mau terlalu pede, dan terlalu ngoyo.
Diluar semua itu aku sungguh berterima kasih mas Wahyu udah menghargai aku, menganggap aku, mewarnai hidup aku.

Don't Rich People Difficult

Mungkin benar yang orang bilang yang susah susah tinggal aja.

Sepertinya saya barus saja menyadari betapa pintarnya orang itu dan betapa bodohnya diriku ini. Ampuni aku ya Allah...

Secara sadar kita sering banget melakukan sesuatu yang sulit tapi kita mau usahain biar gampang. Sedangkan yang benar-benar mudah tapi justru kita persulit sendiri.

Yup itu muncul dalam pikiran ku seketika waktu pup heheh
Kenapa aku mau yah ngusahain seseorang buat menerima pernyataan cintaku sampai segitunya padahal perasaan orang kan sulit buat dipaksain.
Yang miris malah sesuatu yang mudah kita persulit. Untuk dekat dengan Tuhanmu aja itu mudah banget, dan jelas murah, tapi justru kita persulit sendiri dengan alesan ini itu inu.
Ini yang aku renungin dalam waktu setengah jam di WC
Pada saat kita pedekate ama seseorang kita rela tu ke rumah doi bawa sesuatulah atau apalah, Nah giliran ke masjid gretong ga pake dollar apalagi rupiah kita males, alesan tanggunglah, ga nyampelah bla... bla... blaa. 
Trus blum lagi kalo jurus pedekate lainnya. Nah kita buat pedekate ama Tuhan aja males bgt padahal kan baca Al Qur'an gratis, datang ke pengajian gratis, kumpul ama orang sholeh juga ga bayar kaya waktu kita kumpul di karaokean sama temen.
Serius aku tu bener-bener merasa paling bodoh. Ampuni hamba Mu ini ya Allah.
Ok gais mungkin bener yang orang bilang kita harus berusaha untuk orang yang mau ngusahain kita juga.
Tuhan aja ama umatnya yang kafir masih sayang apalagi umatnya yang mau berusaha, pasti sayang bgt deh.
Aku harus bener-bener mendekat ke Tuhan.
Pedekate ama Tuhan lebih mudah daripada harus merubah pola pikir orang.

Doa Nabi di Kala Galau, Resah, Perasaan Sedih Melanda


Ternyata jamanya Nabi juga kenal galau gais. Setelah hatiku hancur berkeping-keping dan jadi mati rasa hehehe ga dink. Sebenarnya rasanya ga pengin sakit lagi tapi gimana dunk gais, aku kalo udah ngrasa nyaman sma seseorang ya gitu deeh. Ampuni aku Ya Allah. Tapi aku percaya dibalik galau tetep aja GALAU (God Always Listening And Understanding). Aku yakin galau ku tu cuma dipinggiran hati tpi inti hatiku masih percaya semua tu terbaik dari Allah untuk aku, dan itu bukti kalau Allah tu sayang banget ma aku. Ya. dan inilah cara Allah menyayangiku, menggembleng aku, menguatkan hatiku. Aku percaya Allah tu sayaaaang bgt ma aku. Dan dari pada ngganggur dipikir sambil searching dan akhirnya nemu deh nih doanya.
CEKIDOT!!

Dalam kehidupan ini, terkadang seorang hamba didera berbagai derita. Tak jarang hatinya dilanda beragam perasaan yang mengusik hati, menyiksa jiwa dan membuat hidupnya menjadi keruh dan sempit. Ada tiga jenis perasaan yang mengganggu jiwa seorang manusia; pertama huzn (kesedihan terhadap apa yang terjadi di masa lalu), kedua hamm (keresahan lantaran kekhawatiran akan masa depan) dan ketiga ghamm (perasaan gundah saat menghadapi kenyataan yang sulit yang tengah dihadapi sekarang).
Tiga perasaan ini tak bisa lenyap dari jiwa seseorang kecuali melalui ketulusan penuh untuk kembali kepada Allah, kesempurnaan perasaan hina di hadapan-Nya, kerendahan hati kepada-Nya, ketundukan dan kepasrahan terhadap perintah-Nya, percaya akan ketentuan-Nya, mengenal-Nya dan mengenal nama-nama dan sifat-sifat-Nya, percaya kepada kitab-Nya, selalu membaca dan merenungi serta mengamalkan segala kandungannya. Dengan itu semua -bukan dengan yang lain – segala kekacauan hati itu akan sirna, dada menjadi lapang, dan kebahagiaan pun akan datang.
Dalam Musnad Ahmad dan Shahih Ibni Hibban serta lainnya, ‘Abdullah bun Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Tidaklah seorang hamba mengucapkan doa berikut (ini) tatkala ia didera keresahan atau kesedihan melainkan Allah pasti akan menghilangkan keresahannya dan akan menggantikan kesedihannya dengan kegembiraan. Para Sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sudah seharusnya kami mempelajari doa tersebut. Rasulullah menjawab, “Benar. Sudah seharusnya orang yang mendengarnya mau mempelajarinya”.[1]
Doa yang dimaksud berbunyi:

Ya Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku, keputusan-Mu adil terhadapku, Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milik-Mu, nama yang engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang di antara hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar engkau menjadikan al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang kesedihanku dan pelenyap keresahanku.[2]
Sudah selayaknya seorang Muslim mempelajari dan berupaya kuat untuk mengucapkannya kala ditimpa kesedihan, keresahan maupun kegalauan. Dan hendaknya ia juga tahu bahwa ungkapan-ungkapan doa tersebut hanya akan bermanfaat bila ia memahami maknanya, merealisasikan tujuannya dan mengamalkan kandungannya. Berdoa dengan doa-doa yang bersumber dari Nabi dan berdzikir dengan wirid yang disyariatkan tanpa ada pemahaman terhadap maknanya dan tanpa mengejawantahkan kandungannya, tidak mendatangkan pengaruh baik dan manfaat yang banyak. Doa ini memuat empat pilar yang agung. Tak ada cara bagi seorang hamba untuk menggapai kebahagiaan dan melenyapkan keresahan, kegalauan dan kesedihan kecuali dengan merealisasikannya.
Pilar pertama,
Merealisasikan ibadah hanya untuk Allah, merasa hina di hadapan-Nya, mengaku bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan-Nya sekaligus hamba-Nya, baik dirinya maupun kakek dan nenek moyangnya, mulai dari bapak ibu kandungnya yang terdekat sampai berpangkal pada Adam dan Hawa. Semua adalah hamba dari Allah. Dialah yang menciptakan mereka, Rabb mereka, Penguasa mereka, yang menangani segala urusan mereka.
Di antara bentuk realisasi pengakuan-pengakuan di atas adalah konsistensi seorang hamba dalam beribadah kepadaNya yang terwujud dalam rasa keterhinaan dan ketundukannya kepada Allah, melaksanakan titah dan menjauhi laranganNya, selalu merasa butuh kepada-Nya, berlindung kepada-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya, tawakkal kepada-Nya, meminta perlindungan kepada-Nya, dan agar hati tak bertaut pada selain-Nya, baik dalam hal kecintaan, rasa takut, maupun pengharapan.

Aku Gowes Lagi

Horeee
Aku gowes lagi.
hmmm berarti udah sebulan ini rutin seminggu sekali aku gowes ke Widuri biasa bareng mba Tyas.
Critanya sih mau ngurusin badan heheh 
Seperti biasa dengan naik sepeda federal putih kita mulai gowes. Kali ini beda karna gak lewat jalur seperti biasanya. Aku sama mba Tyas lewat jalur desa Mengori menyusuri hamparan sawah, lanjut rumah masa depan (alias kuburan) trus lanjut deretan perumahan yang masih baru. Trus lanjut jalur kota deh.
Oops tapi sayang jalur yang mau ke Widuri ditutup karena ada Drug bike. Alhasil gara-gara Drug bike aku juga ikut Drug bike (mendem sepeda) deh karna harus muter lewat Tanjungsari dan itu harus berjejer sama truk kontainer yang guede guede itu. Sampai mau nyebrang aja susah bingit. 
Sampe tiba-tiba ada mobil jeep ijo yang gak mau kalah ma sepeda nyebrang aja minta duluan, mana main klakson mulu. Ama mba Tyas diteriaki juga deh tu supir jeep.
Gowes kali ini kita gak istirahat lama sih kaya biasanya di sirkuit Widuri. Kita langsung pulang tapi muter lagi lewat Danasari.
Sampai tiba-tiba. Beeeees... ban sepeda lipat mba Tyas bocor .. bocor... bocor.
Seketika kita bingung. akhirnya aku tukeran sepeda ma Bu Richanah. Aku boncengin mba Tyas sambil nuntun sepeda bocornya. Mana ngekrek wae  ki trus akhrinya berhenti pas ada komunitas sepeda juga trus ada yang kenal juga namanya Pak Lihin. Trus akhirnya minta lontong eh minta tolong dilipetin deh tu sepeda. Lagian mba Tyas punya sepeda lipat  tapi ga tau cara lipetnya.
Maksa dilipet tu sepeda akhirnya aku yang bonceng mba Tyas trus sambil bawa sepeda lipet itu. Busyet baru kali ini dah ada sepeda naik sepeda. Kalo orang naik gunung ato orang naik orang mah udah umum . loh !!!
Ternyata sepeda lipet berat juga sepanjang jalan ngekrek ae akhirnya kami kibarkan bendera kuning ups salah bendera putih ding. Kami nyerah trus  sepedanya dititipin deh di SD Danasari, dititipin pak bon.
And Now it's time to burning my fat hahahah
aku boncengin mba Tyas. Seperti biasa, sepanjang jalan kenangan kita ketawa ketiwi houoooo 
Berasa Galih dan Ratna. Loh yang Galih siapa yang Ratna siapa yah? hahaha
Jalannya nikmat banget gais, penuh batu kerikil, lika liku dan berkelok-kelok  menyusuri hamparan sawah yang menguning ups salah ding tapi padi yang menguning hahah lebay dikit
Tiba-tiba jalan berubah halus pemirsa, lumayan lah jadi agak ringan, wait .. wait... wait tapi ko masih berat yah (baru inget kan aku boncengin mba Tyas hahaha) ijek wutuh abot Mbok.
Dan setelah gowes bercenti-centi meter akhirnya sampai juga di warung langganan heheh yup it's time to recharge my energi kencot mbok, ngelak napan.
Selesai nge-warung (cieee gaya) lanjut gowes. Ditawarin mau bonceng ogah deh mending boncengin maklum ntar p*nt*t aku sakit lagi. 
Dan akhirnya inilah yang harus saya katakan adalah hari ini sungguh luar binasa gais.
Semoga besok dan seterusnya juga ruarrr binasa.
 

Semakin Hari Semakin Cinta

Ya  Aku merasa semakin hari semakin cinta
Aku seperti mendapatkan diriku yang dulu hilang
Sudah seminggu aku berusaha untuk mencintai Mu
Seminggu keknya aku belajar untuk mendisiplinkan aku untuk setidaknya sehari membaca 1 juz
Aku merasa seperti melas sesuatu yang melekat dalam diri aku
Aku merasa bebas
Aku seperti belajar berjalan lagi
Berusaha mendekatiMu
Berusaha mencintaiMu lagi
Alhamdulillah

Gomenasai AA

Kenal cowok mungkin bukan hal baru buat aku karena kebanyakan teman ku juga cowok (bukan karna aku cantik loh.... hehehe) 

Kenapa aku kasih judul belajar karna cowo yang satu ini buat aku jadi pengin trus belajar. Yup, belajar tentang sebuah hubungan, belajar tentang sisi lain cowo, dan belajar memahami kamu. Kenapa kamu, karna kamu emg beda. Bukan aku gombal, lebay atau apalah. 
Aku bicara bukan sebagai seseorang yang terang-terang naksir kamu, tapi aku bicara sebagai .... hmmm apa yah?? (ngetiknya sambil mikir deh)

Aku mungkin sotoy atau bisa jadi aku salah paham tentang sikap kamu.
Sejak hampir setahun lalu aku kenal kamu, aku tu ngrasa kamu tu beda. Dan bkin aku tambah terang-terang naksir kamu tu kalo pas ngobrol sama kamu pasti ga da habisnya, selalu aja ada yang dibahas, mulai dari cuma bahas soal makanan, bahasa jepang, sampai soal cewe (yg satu ini pasti bikin galau 9x kliling lingkaran) hehehe

Kamu emg ga banyak crita tentang kehidupan kamu, yaaa... paling baru 10% yang aku tahu, itu aja dri foto yang kmu kirim lewat WA.
Kenal kamu adalah suatu keberuntunganku di tahun ini. Terima kasih buat dreamcatchernya (awal aku belajar kenal kamu), terima kasih untuk 3 minggu tanpa kabar (belajar tentang sebuah sikap), terima kasih untuk hari-hari sms ria sama kamu (belajar tentang sebuah komunikasi), terima kasih buat foto yang di WA (aku jadi pengin belajar sotoshop  :P), terima kasih buat 4 hari di Sawarna (belajar arti sebuah rasa kangen), terima kasih buat Melda (belajar yang namanya cemburu, pdhal ga tau siapa dan aku juga bukan siapa2nya) dan paling terakhir .. eh blum ... pokoknya Terima kasih buat semuanya karna aku jdi belajar lebih banyak hal lagi terutama tentang sebuah perjuangan.

Saat denger cerita dari kamu kadang pengin banget bisa ketemu, tapi kadang aku juga jdi mikir, kalo ketemu bakalan sama kaya waktu smsan atau WA gak  yah??

Serius kamu tu asik  bget buat jadi temen, sahabat, hmmmm mungkin juga teman hidup (hihihi)
Semoga aja telinga kamu ga berdenging saat aku nulis ini.
Gomenasai AA

Rindu

Mungkin konyol (karna aku sama sekali blum pernah ketemu)
Mungkin aku cengeng (karna tiap inget dia rasanya pengin nangis)
Mungkin aku lebay (karna aku gak tau apa dia punya rasa yang sama dgn ku)
Mungkin aku kepo (karna aku slalu ingin tau ttg dia)
Tapi sungguh ini pertama kali aku merasakan
Tak pernah ku berjumpa dengan nya
Tak pernah ku berbicara empat mata
Tapi sungguh ketika status WA dia berubah setiap saat aku mengikutinya
dan setiap saat pula status itu membuat aku spot jantung
Kadang ketika sms-an sama dia, merasa banget kalo dia tau apa yang kurasa
Tapi empat hari terakhir ini bener-bener buat aku galau, hati q ga  karuan rasanya.
Mending sakit gigi dari pada sakit hati rasanya sakit diseluruh tubuh tpi gak tau apa yang sebenarnya dirasa.
Hati aku luluh lantak, persendianku gak karuan rasanya.
Sebenarnya banyak yang pengin aku luapkan
Tapi inget kata Habib Arif jadi cukup itu saja.

tulisan ini aku persembahkan untuk Wahyudi Ariga

Dan aku pasti dosa karena aku terlalu menginginknnya. 

Al-I’tiraaf

ِإِلهِي لََسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاَ# وَلاَ أَقوى عَلَى النّارِ الجَحِيم
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi
Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim

فهَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذنوبِي # فَإنّكَ غَافِرُ الذنْبِ العَظِيْم
Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar

ذنوبِي مِثلُ أَعْدَادٍ الرّمَالِ # فَهَبْ لِي تَوْبَةً يَاذَاالجَلاَل
Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali
Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan

وَعُمْرِي نَاقِصٌ فِي كُلِّ يَوْمٍ # وَذنْبِي زَائِدٌ كَيفَ احْتِمَالِي
Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali
Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya

َإلهي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذنوبِ وَقَدْ دَعَاك
Ilaahii ‘abdukal ‘aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka
Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu

َفَإِنْ تَغْفِرْ فَأنْتَ لِذاك أَهْلٌ # فَإنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاك
Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka
Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni. Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?