counters

WA IE

Ini pertama kalinya aku menuliskan tentang seseorang dalam hidup ku
PERTAMA KALI BRO!!

Begitu banyak cowo datang silih berganti dalam hidup ku, pagi datang, sore pergi, besok pagi datang lagi, sore pergi lagi. Yeeey udah kaya tukang kredit aja hehehe.

hmmmm mulai dari mana yah??
dari sini aja deeh

November 2013
IQ Elite yang mempertemukan ku ma dia. Kesan pertama begitu hmmm sweet. Besok sweeet, besoknya lagi sweeeet mpe sekarang udah disemutin deh karna kebanyakan gula. hehehhe.

Sekarang berlanjut ke WA, iyeeeh WA Bro, Whatsapp biar keren tu kaya orang itu tu heheh
Pesan kesan kemari silih berganti jiaaah udah kaya apa aja hehehe ya intinya so far so good kata Om Obama. 

Langsung Desember trus Tahun Baru 2014 
hOREEEE Preeet .... preeet Happy Besday 
upsss!
Happy New Year 2014

Januari 2014 sampai akhirnya Februari 2014 tanggal 19 ihiiiir hari yng ditunggu-tunggu
18 Februari 2014, 23.59 WIB ting tong dpt ucapan slamat dari dia.
Sayang hadiah yang harusnya nyampe pas hari H itu nyampenya tgl 21 Februari huhuhuhu
Aku dapat Dreamcather 

Masuk Maret 2014
udah seneng-senengnya nih, lagi romantis romantisnya nih , pokoknya udah kaya penganten baru deh hahahaha 
Suatu terjadi yang nyaris bikin Serangan Oemoem gitu heheh aku lost contact hampir 3 minggu ma dia. Ya emg selama ini dia udah bikin spot jantung aku, tapi kali ini ciyus loh rasanya gak karu-karuan.

April.... Mei.... 2014 ............................................dst
Pokoknya Dia... dia... Dia.... 

Cin(T)a, GOD is a director: Antara Cina, Tuhan, dan Annisa

Beberapa bulan yang lalu saya pergi ke rentalan CD untuk meminjam beberapa film, salah satu kebiasaan saya untuk menghilangkan penat. Saya melihat di rak “new release” dan di situlah saya menemukan cover film ini. Saya langsung mengambil tempat CDnya dan mengamati covernya lebih jauh. Sinopsisnya pun tak luput dari mata saya, dan membuat saya jatuh hati setelah selesai membacanya. Mungkin sudah ada dari pembaca yang menonton film ini. Tapi, di sini saya mencoba untuk menulis sinopsisnya setelah menonton film ini, sekedar untuk resensi. Memang agak telat ketika saya memposting resensinya sekarang, karena film ini sudah agak terlalu lama. Tetapi semoga resensi ini bermanfaat bagi beberapa pembaca yang belum pernah menontonnya sehingga tertarik menonontonnya setelah membaca resensi film ini. Atau untuk pembaca yang sangat antusias dengan film ini, penjelasan resensi ini mungkin akan membantu mengobati rasa kangen Anda terhadap film ini.
* * *
Cina (Sunny Soon), adalah mahasiswa baru yang belum pernah mengalami kegagalan dalam hidup, sehingga dia yakin bisa mewujudkan impiannya hanya dengan modal iman.
Annisa (Saira Jihan), mahasiswi tingkat akhir yang kuliahnya terhambat karena karirnya di dunia film. Popularitas dan kecantikan membuatnya kesepian, sehingga ia bersahabat denga jarinya sendiri yang selalu digambari bermuka sedih. Sampai suatu hari datang ‘jari’ lain yang menemani.
(T), karakter yang paling tidak bisa ditebak. Setiap orang merasa mengenal-Nya. Setiap karya seni mencoba untuk menggambarkan-Nya, tapi tidak ada yang benar-benar mampu menggambarkan-Nya.
(T), mencintai Cina dan Annisa, tapi Cina dan Annisa tidak dapat saling mencintai karena mereka memanggil (T) dengan nama yang berbeda.
Agustus 2000, Cina baru masuk menjadi mahasiswa baru di Jurusan Arsitektur, Institut Tekhnologi Bandung. Di sanalah pertama kalinya dia bertemu dengan Annisa, mahasiswa tingkat akhir yang kuliahnya terhambat karena karirnya sebagai bintang film dan masalah keluarganya. Awalnya, Cina tidak menaruh perhatian pada Annisa, meskipun teman-temannya kerap membicarakan Annisa yang notabennya seorang artis. Karena, menurut Cina, berdasarkan Hukum Newton I, kecantikan berbanding terbalik dengan kepintaran. IPK Annisa yang hanya 2,1 membenarkan hukum newton I versi Cina tersebut.
Cina, adalah orang Batak keturunan tionghoa, yang beragama Kristen dan taat beribadah. Cita-citanya ingin menjadi gubernur Tapanuli jika Tapanuli sudah menjadi sebuah provinsi. Sedangkan Annisa, adalah muslim keturunan Jawa. Dia juga seorang bintang film yang rajin beribadah.
Sebelum dekat, keduanya menghadapi problematika hidupnya masing-masing. Cina, meskipun keturunan Tionghoa, namun kehidupan ekonomi keluarganya pas-pasan. Itu sebabnya dia bekerja paruh waktu dan berusaha mencari beasiswa untuk meringankan biaya kuliahnya.
Sedangkan Annisa, seorang bintang film yang kesepian karena popularitas dan kecantikannya. Di tambah prestasinya yang buruk di perkuliahan, yang membuatnya di pergunjingkan. Itu sebabnya dia bersahabat dengan telunjuk jarinya sendiri yang digambari wajah sedih. Tugas Akhirnya pun terhambat. Dalam rancangan Tugas Akhirnya, Annisa ingin membuat rumah susun untuk rakyat dengan fasilitas sekelas apartemen. Hal itu yang membuat Tugas Akhirnya di tolak 3 kali karena proyek tersebut tidak visibel di mata dosen.

Daftar Pasangan Capres dan Cawapres 2014 Paling Kuat

BERITA HEADLINE – JAKARTA - Cirus Surveyors Grup baru saja melakukan simulasi pasangan capres cawapres di Pilpres 2014 mendatang, dan dari sejumlah nama-nama para tokoh politik, nama pasangan Jokowi sebagai capres selalu unggul dan tidak terkalahkan oleh pasangan lainnya.
Cirus membuat simulasi empat pasangan capres dan cawapres. Di antaranya, Jokowi-Puan Maharani, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo serta Aburizal Bakrie dan Mahfud MD.
“Jokowi-Puan memiliki elektabilitas 38,5 persen, Prabowo-Hatta 20,6 persen, Wiranto-HT 11,7 persen dan ARB-Mahfud 9,0 persen,” ujar peneliti Cirus Kadek Dwita Apriani saat memaparkan hasil survei di kawasan Pancoran, Jakarta, Sabtu (8/3/2014).
Selanjutnya, dalam simulasi tiga pasang capres cawapres. Hasilnya, Jokowi tetap di peringkat satu disusul oleh Prabowo di belakangnya.
“Jokowi-Jusuf Kalla 52,8 persen, Prabowo-Dahlan 20,5 persen dan ARB-Mahfud 9,9 persen,” jelas dia.
Begitu juga jika Jokowi dipasangkan dengan Mahfud MD dan Prabowo dengan Suryadharma Ali serta ARB dengan Khofifah Indar Parawansa. Hasilnya, Jokowi tetap tak terkalahkan.
“Jokowi-Mahfud 47,6 persen, Prabowo Suryadharma 21,1 persen, ARB-Khofifah 9,4 persen,” tutur dia.
Cirus juga memasangkan Jokowi dengan Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo dan Prabowo dengan Hidayat Nur Wahid. Kemudian, Aburizal Bakrie dengan Dahlan Iskan.
“Hasilnya pasangan Jokowi-Agus Marto 43,5 persen, Prabowo-Hidayat 22,4 dan ARB-Dahlan 11,5,” imbuhnya.
Menurut Kadek, dari hasil survei pasangan capres dan cawapres, PDIP akan menang di Pilpres 2014 jika mengusung Jokowi sebagai capres.
“Dalam keadaan Jokowi maju dengan pasangan paling lemah, dan Prabowo maju dengan pasangan terkuat (Prabowo-JK), Pilpres tetap akan dimenangkan Jokowi. Apabila, PDIP mencapreskan Jokowi,” pungkasnya.
Survei dilakukan selama satu bulan dari 1 Februari 2014 hingga 8 Maret 2014. Penelitian melibatkan 2.200 responden yang tersebar di 33 provinsi dengan metode multistage random sampling.
Cirus juga menegaskan bahwa survei ini tidak didanai oleh partai politik manapun. Survei ini juga tidak menjual data untuk keperluan kampanye partai tertentu.
Berikut pasangan capres-cawapres yang disurvei oleh Cirus:
A. Simulasi 4 pasangan
1. Jokowi-Puan 38,5 persen
2. Prabowo-Hatta 20,6 persen
3. Wiranto-HT 11,7 persen
4. ARB-Mahfud MD 9,0 persen
B. Simulasi 3 pasangan
1. Jokowi-JK 52,8 persen
2. Prabowo-Dahlan Iskan 20,5 persen
3. ARB-Mahfud MD 9,9 persen
C. Simulasi 3 pasangan
1. Jokowi-Mahfud MD 47,6 persen
2. Prabowo-Suryadharma Ali 21,1 persen
3. ARB-Khofifah 9,4 persen
D. Simulasi 3 pasangan
1. Jokowi-Agus Marto 43,5 persen
2. Prabowo-Hidayat 22,4 persen
3. ARB-Dahlan Iskan 11,5 persen
E. Simulasi 3 pasangan
1. Jokowi-Hatta 44,7 persen
2. Prabowo-JK 26,5 persen
3. ARB-Hidayat 9,4 persen
F. Simulasi 2 pasangan
1. Jokowi-JK 57,3 persen
2. Prabowo-Hidayat 23,1 persen